Halo, Saya Mochamad Arry Akbar Ripa'i, S.M.

Saya seorang blogger dari Garut, Salam Kenal..!!!

Blog ini berisi pengalaman pribadi, rekomendasi produk dan segala opini pribadi yang mungkin dapat enak atau tidak enak untuk dibaca. Semoga bisa bersedia meluangkan waktu membaca blog ini. ENJOY ! Mari berkenalan lewat Instagram @akbar.arifai


Home DakwahIslam / OpiniSaya

Agar apa yang kita ajarkan kepada orang lain bisa dipahami

Setiap guru mungkin pernah mengalami ini, saat mengajar pasti ada murid yang dengan mudah menyerap apa yang diajarkan dan adapula murid yang sulit untuk memahami apa yang diajarkan. Ada murid yang tingkah lakunya menyenangkan dan ada juga yang tidak menyenangkan.

Dan biasanya mengajari murid yang disenangi maka gurunya akan semangat untuk mengajar sebaliknya ketika muridnya susah diarahkan maka gurunya akan malas untuk mengajarinya.

Mari kita simak terlebih dahulu QS. Ar-Rahman Ayat 1-2


Surat yang sudah banyak orang tau, bahkan untuk sebagian Qori' surat ini dijadijan surat favoritnya. Nah untuk orang yang berkecimpung di dunia pendidikan ada baiknya surat ini dipahami dengan betul karena awal surat Ar-Rahman ini adalah bekal utama yang harus dimiliki oleh seorang pendidik.

Ayat pertama menyebut kata Ar-Rahman, tentang Allah Yang Maha Pengasih. Kata Ar-Rahman adalah shighat mubalaghah atau bentuk kata yang menunjukkan makna sangat atau sering, yang berasal dari kata raahim. Kata tersebut bermakna hiperbola jika dibandingkan makna yang sebenarnya. Maksudnya Ar-Rahman itu bukan sekedar sayang, tapi sangat besar kasih sayangnya.

Ayat kedua berbunyi Allama Al-Qur'an, Yang telah mengajarkan Al-Qur'an. Posisi ayat dalam Al-Qur'an selalu punya maksud, bukan urutan yang sembarangan. Selalu punya makna yang saling terkait dengan ayat sebelum maupun sesudahnya. Ada 2 hikmah yang luarbiasa di kedua ayat tersebut.

Hikmah pertama adalah bagaimana Allah mengajarkan Al-Qur'an pada kita. Diajarkannya Al-Qur'an pada kita adalah wujud kasih sayang Allah yang paling besar.

Hikmah yang kedua adalah ini bisa dipakai di dunia pendidik, bahwa sebelum mengajarkan sesuatu, dahulukanlah rahmah atau kasig sayang. Rasa sayang adalah modal utama dalam mengajar.

Ayat lainnya :

Kisah dibalik ayat ini adalah tentang perjalanan Nabi Musa as dan pelayannya dalam mencari seorang hamba Allah yang saleh. Dalam kitab-kitab tafsir orang saleh itu maksudnya adalah Nabi Khidir as. Tujuan perjalanan tersebut adalah Nabi Musa ingin belajar kepada Nabi Khidir tentang pelajaran hikmah.

Nabi Khidir Allah deskripsikan dalam ayat di atas, "Yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami", tuk kemudian " dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami". Allah menyebut tentang orang yang dianugerahi rahmah terlebih dulu, kemudian ilmu.

Itulah mengapa segala yang diajarkan oleh orangtua kita kadang lebih kita ingat dan mudah kita pahami dibanding dengan apa yang diajarkan guru-guru di sekolah. Sebab, kasih sayang orangtua kepada anaknya jauh lebih besar dan tulus dibandingkan guru di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

to Top