Sa'd ibn Abi Waqqas adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dan seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW. Nama lengkapnya adalah Sa'd ibn Malik ibn Sinan ibn Khawailid ibn Amir ibn Ka'b ibn Sa'ad ibn Taym ibn Murra ibn Ka'b ibn Lu'ayy ibn Ghalib ibn Fihr ibn Malik ibn An-Nazr ibn Kinanah ibn Khuzaymah ibn Mudrikah ibn Ilyas ibn Mudar ibn Nizar ibn Ma'ad ibn Adnan.
Sa'd ibn Abi Waqqas dikenal
sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia adalah seorang yang
sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW dan berpartisipasi dalam banyak
peperangan dan kampanye penting dalam sejarah awal Islam. Ia juga termasuk
dalam Ashabul Badr, yakni mereka yang ikut dalam Pertempuran Badr yang
terkenal.
Selain itu, Sa'd ibn Abi Waqqas adalah
seorang dari empat sahabat yang mendapat izin dari Nabi Muhammad SAW untuk
berdoa kepada Allah di setiap waktu. Ia juga memainkan peran penting dalam
penyebaran Islam di Tiongkok, dan salah satu dari tiga sahabat yang dikirim
sebagai utusan untuk membawa Islam ke Tiongkok.
Sa'ad bin Abi Waqqash telah
memeluk Islam ketika berusia 17 tahun. Dia tergolong ke dalam orang-orang yang
pertama masuk Islam atau Assabiqunal Awwalun.
Sa'ad masuk Islam setelah
mendengar dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sa'ad menyatakan keislamannya bersama
beberapa orang sahabat nabi lainnya yakni Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Sejak saat itu, Sa'ad langsung
mengulurkan tangannya kepada Rasulullah sejak hari-hari pertama Rasulullah
berdakwah menyeru Allah yang Maha Esa.
Sa'ad adalah orang pertama yang
melepaskan anak panah dalam perang yang dilakukan umat Islam. Dia juga orang
pertama yang terkena panah. Dia juga adalah satu-satunya orang yang ditebus
oleh Rasulullah dengan tebusan kedua orang tuanya.
"Lepaskanlah panahmu, wahai Sa'ad! Tebusanmu adalah ayah dan ibuku!" kata Rasulullah saat Perang Uhud, seperti dikutip dari buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah S.A.W karya Khalid Muhammad Khalid.
Rasulullah mengangumi keberanian Sa'ad di medan perang. Dia selalu berdoa untuk Sa'ad.
"Ya Allah, tepatkanlah lemparan panahnya dan kabulkanlah doanya," doa Rasulullah untuk Sa'ad.Sejak saat itu, anak panah Sa'ad selalu tepat sasaran mengenai musuh. Begitu pula dengan doa Sa'ad yang selalu dikabulkan Allah SWT.
Meski begitu, Sa'ad adalah orang yang sering menangis karena takut kepada
Allah. Setiap kali mendengar Rasulullah memberi nasihat dan berkhutbah di
hadapan para sahabat, maka air matanya selalu berlinang.
Di hadapan para sahabat, Rasulullah juga menyebut Sa'ad sebagai penghuni surga.
"Saat ini akan datang kepada kalian seorang laki-laki penduduk
surga," tutur Rasulullah. Tak lama, muncul Sa'ad bin Abi Waqqash bergabung
dengan para sahabat.
Abdullah bin Amr bin 'Ash pernah
mendekati Sa'ad dan memintanya agar mau menunjukkan ibadah dan amalan apa yang
ia lakukan dalam mendekatkan diri kepada Allah sehingga menjadi penghuni surga.
"Tidak lebih dari amal
ibadah yang biasa kita lakukan. Namun, aku tidak pernah menyimpan dendam maupun
niat jahat kepada siapa pun," kata Sa'ad.
Abdurrahman bin Auf menjuluki Sa'ad bin Abi Waqqash dengan singa yang menyembunyikan kukunya. Sa'd ibn Abi Waqqas wafat pada tahun 674 M di Mekah, dan ia memiliki keturunan yang terhormat dalam sejarah Islam.
comment 0 Please Share a Your Opinion.
more_vert