Sebagai seorang yang beriman tentu haruslah berusaha menyempurnakan imannya dengan berfikir tentang ayat-ayat Allah, dan sudah kita pahami bahwa tujuan hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah sesuai dengan QS 51 ayat 56 "Dan Allah tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Allah"
Tetapi setelah ada semangat dalam beribadah, terkadang ada yang berpendapat bahwa salah satu yang merepoti/mengganggu dalam beribadah yaitu bekerja atau kasab.
Lalu timbul keinginan untuk beribadah melulu dan melepaskan pekerjaan (kasab), keinginan yang seperti ini termasuk keinginan nafsu yang tersembunyi atau samar kata syaikh 'atha'illah.
Rasionalitas dalam beribadah harus digunakan karena memang hidup adalah untuk ibadah tetapi untuk hidup itu sendiri kita perlu nafkah baik untuk diri sendiri maupun keluarga baru kemudian kita bisa melangsungkan kehidupan sekaligus beribadah kepada Allah.
Pun sebaliknya ketika Allah sudah tetapkan kita pada posisi Tajrid dimana sudah tak harus bekerja semisal sudah pensiun atau punya pasive income tinggi maka sudah sepatutnya untuk mensyukuri dan fokus beribadah kepada Allah.
Poinnya "hijrah itu boleh tapi tidak harus melepaskan duniawi kita selama itu halal dan sebaliknya ketika kita masih mencari duniawi juga kita tidak harus melepas akhirat kita karena kita butuh keberkahan didalam rezeki kita.
Jangan takut ketika kita Hijrah malah pekerjaan menghalangi proses menuju kesana karena apapun yang akan diberikan Allah kepada kita tetap akan sampai kepada kita kalo kita sungguh-sungguh mencari ilmu.
Bilahil fiisabililhaq, fastabiqul khairat...
0 komentar:
Post a Comment