1. Neraca
gabungan bank-bank perdaganagn adalah seperti yang ditunjukan dibawah ini. (
Dalam milyar rupiah)
Passiva
|
|
Aktiva
|
|
Tunai dan Cadangan
|
220
|
Simpanan giral
|
880
|
Investasi
|
450
|
-
|
|
Pinjaman
|
230
|
Modal
|
20
|
Jumlah
|
900
|
Jumlah
|
900
|
a. Misalkan
perekonomian sedang mengalami resesi. Untuk meningkatkan kegiatan ekonomi bank
sentral; membeli surat sebanyak 5 milyar rupiah dari semua bak dalam
perekonomian. Apakah akibat penjualan ini kepada neraca gabungan bank-bank
umum?
Jawab
:
Akibat
yang akan terjadi dari penjualan tersebut adalah semakin bertambahnya penawaran
uang. Ini dikarenakan jika bank sentral melakukan pembayaran sebesar 5 milyar
rupiah keatas pembelianya itu, maka simpanan giral pada neraca bank tersebut menjadi
885 milyar rupiah. Lalu, cadangan yang ada pada bank perdagangan akan bertambah
menjadi 221,25 milyar rupiah (Rp 220 + 25% dari 5 milyar) dan pinjaman menjadi
233,75 milyar rupiah (Rp 230 + 75% dari 5 milyar). Dengan adanya kelebihan
cadangan tersebut mereka dapat memberikan pinjaman yang lebih banyak. Neraca
gabungan bank-bank perdagangan setelah penjualan :
Passiva
|
|
Aktiva
|
|
Tunai dan Cadangan
|
221,25
|
Simpanan giral
|
880
|
Investasi
|
450
|
-
|
|
Pinjaman
|
233,75
|
Modal
|
20
|
Jumlah
|
900
|
Jumlah
|
900
|
Peningkatan
jumlah uang dapat terlihat pada simpanan giral, tunai dan cadangan,
serta
investasi.
b. Apabila
bank-bank umum meminjamkan semua kelebihan cadangannya, bagaimanakah bentuk
neraca sistem bank setelah proses penciptaan uang berlaku ?
Jawab :
Kelebihan
cadangan yang dipinjamkan dimaksudkan untuk investasi dan meningkatkan kegiatan
ekonomi negara. Namun pada masa inflasi, kegiatan ekonomi yang berlebihan harus
dikurangi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi
penawaran uang. Hal yang dapat dilakukan yaitu membeli suratsurat berharga.
Dengan penjualan itu, tabungan giral masyarakat dan cadangan yang dipegang oleh
bank-bank perdagangan akan berkurang.
2.
Dalam suatu negara penawaran uang (M1)
dan Pendapatan Domestik Bruto adalah seperti berikut :
Tahun
|
M1 (Trilliun
rupiah)
|
PDB (Triliun
rupiah)
|
1989
|
30,241
|
121,456
|
1990
|
33,457
|
130,427
|
1991
|
35,421
|
140,441
|
1992
|
42,721
|
151,823
|
1993
|
50,738
|
163,271
|
a. Hitunglah
kecepatan peredaran uang (V).
Jawab :
Kecepatan
peredaran uang (V) :
MVy = Y à
Vy = Y/M1
Vy(1989) = 121.456/30.241 = 4,02
Vy(1990) = 130.427/33.457 = 3,90
Vy(1991) = 140.441/35.421 = 3,96
Vy(1992) = 151.823/42.721 = 3,55
Vy(1993) = 163.271/50.738 = 3,22
b. Misalkan
uang kartal meliputi 45% dari M1. Hitunglah jumlah uang kartal dan uang giral
pada berbagai tahun tersebut.
Jawab :
Diketahui : Uang Kartal
= 45% dari MI
Uang Giral = 55% dari
MI
Maka, jumlah uang
kartal dan uang giral pada berbagai tahun tersebut adalah sebagai berikut :
Uang
Kartal
(Triliyun
Rupiah)
|
Uang
Giral
(Triliyun
Rupiah)
|
∑ x 1989 = 45/100 x 30,241 = 13,608
|
∑y
1989 = 55/100 x 30,241 = 16.633
|
∑ x 1990 = 45/100 x33,457 = 15,056
|
∑y 1990 = 55/100 x 33,457 = 18,401
|
∑ x 1991 = 45/100 x 35,421 = 15,939
|
∑y 1991 = 55/100 x 35,421 = 19,482
|
∑ x 1992 = 45/100 x 42,721 = 19,244
|
∑y 1992 = 55/100 x 42,721 = 23,497
|
∑ x 1993 = 45/100 x 50,738 = 22,832
|
∑y 1993 = 55/100 x 50,738 = 27,906
|
Ket
:
x = uang kartal ; y = uang giral
terima kasih banyak kang harry blognya membantu sekali hehe...
ReplyDelete