1. Misalkan
bank-bank umum dalam suatu perekonomian tidak mempunyai kelebihan cadangan
lagi. Seseorang pedagang karet mengekspor barangnya ke Singapura dan memperoleh
100 juta rupiah. Semua uang ini di depositkan di Bank Jakarta. Apabila rasio
wajib adalah 20%, jawablah pertanyaan berikut :
a.
Berapakah tambahan pinjaman yang dilakukan oleh
Bank Jakarta? Buat neraca dari transaksi yang berlaku setelah para peminjam
mengambil uang yang dipinjamkannya?
Jawab :
Tabungan giro (deposito) : 100.000.000 (100juta)
Giro Wajib Minimum (GWN) : 20% Ã 20/100 X 100.000.000 = 20.000.000
Tambahan Pinjaman = Jumlah tabungan giro – Giro Wajib
Minimum
Tambahan Pinjaman = 100.000.000 – 20.000.000
Tambahan Pinjaman = 80.000.000
Neraca Bank Jakarta
Aktiva
|
|
|
Passiva
|
Cadangan
|
Rp 20.000.000
|
Tabungan
giral
|
Rp
100.000.000
|
Peminjaman
|
Rp 80.000.000
|
-
|
|
Jumlah
|
Rp 100.000.000
|
Jumlah
|
Rp
100.000.000
|
b.
Misalkan semua yang dipinjamkan tersebut
ditabung sebagai uang giral di Bank Jayakarta. Juga Bank Jayakarta meminjamkan
kesemua kelebihan cadangannya, dan semua peminjam menggunakan uang tersebut.
Buat neraca dari transaksi yang berlaku di Bank Jayakarta.
Jawab :
Tabungan giro (deposito) : 80.000.000 (80 Juta)
Bank akan menahan 20% dari tabungan giral yang
diperolehnya sebagai cadangan wajib,
Tabgungan Giral 20%
Ã
X 80.000.000 = 16.000.000
Aktiva
|
|
|
Pasiva
|
|
|
Cadangan
|
Rp
16.000.000
|
Tabungan
Giral
|
Rp
80.000.000
|
Peminjaman
|
Rp 64.000.000
|
-
|
|
Jumlah
|
Rp
80.000.000
|
Jumlah
|
Rp
80.000.000
|
c.
Berapakah uang giral yang diciptakan oleh kedua
bank tersebut ? Berapakah pertambahan dari uang yang beredar ?
Jawab :
Bank Jakarta à 100juta/0,2= 500 juta
Bank Jayakarta à 80juta/0,2= 400 juta
d.
Adakah proses penciptaan uang masih dapat
berlaku ? Mengapa ?
Jawab :
Masih, karena kelebihan cadangan masih
ada
2. Dalam
suatu pereknomian terdapat banyak bank umum. Tiap-tiap bank umum tidak
mempunyai kelebihan cadangan dan rasio cadangan yang diwajibkan adalah 25%.
Seorang penanam modal asing menukarkan uangnya dengan rupiah sebanyak 200 juta
rupiah dan menyimpannya di salah satu bank umum.
a.
Terangkan proses penciptaan uang dalam
perekonomian tersebut
Jawab :
Bank akan menahan 25% dari tabungan giral
yang diperolehnya sebagai cadangan wajib.
Tabungan Giral 25% Ã 25/100 X 200 juta = 50 juta
Neraca Bank 1
Aktiva
|
|
|
Pasiva
|
|
|
Cadangan
|
Rp 50.000.000
|
Tabungan
Giral
|
Rp 200.000.000
|
Peminjaman
|
Rp
150.000.000
|
-
|
|
Jumlah
|
Rp 200.000.000
|
Jumlah
|
Rp 200.000.000
|
b.
Gambarkan Transaksi yang berlaku dalam 3 bank
yang pertama
Jawab :
Neraca Bank 1
Aktiva
|
|
|
Pasiva
|
|
|
Cadangan
|
Rp 50.000.000
|
Tabungan
Giral
|
Rp 200.000.000
|
Peminjaman
|
Rp
150.000.000
|
-
|
|
Jumlah
|
Rp 200.000.000
|
Jumlah
|
Rp 200.000.000
|
Neraca Bank 2
Aktiva
|
|
|
Pasiva
|
|
|
Cadangan
|
Rp 37.500.000
|
Tabungan
Giral
|
Rp 150.000.000
|
Peminjaman
|
Rp
112.500.000
|
-
|
|
Jumlah
|
Rp 150.000.000
|
Jumlah
|
Rp 150.000.000
|
Neraca Bank 3
Aktiva
|
|
|
Pasiva
|
|
|
Cadangan
|
Rp 28.125.000
|
Tabungan
Giral
|
Rp 112.500.000
|
Peminjaman
|
Rp 84.375.000
|
-
|
|
Jumlah
|
Rp 112.500.000
|
Jumlah
|
Rp 112.500.000
|
c.
Berapakah Tabungan giral yang diciptakan oleh 5
Bank Pertama
Jawab :
Bank 1 Ã 200juta/0,25 = 800 juta
Bank 2 Ã 150juta/0,25 = 600 juta
Bank 3 Ã 112,5juta/0,25 = 450 juta
Bank 4 Ã 84,375juta/0,25 = 337.500.000
Bank 5 Ã 63.281.250/0,25 = 253.501.000
d.
Berapa banyak tambahan pinjaman mereka ?
Jawab :
Tambahan Pinjaman Bank 1 Ã Rp 200 juta – 50 juta = Rp
150 juta
Tambahan Pinjaman Bank 2 Ã Rp 150 juta – 37.500.000 = Rp
112.500.000
Tambahan Pinjaman Bank 3 Ã Rp 112,5 juta – 28.125.000 =
Rp 84.375.000
Tambahan Pinjaman Bank 4 Ã Rp 84.375.000 – 21.093.750 =
Rp 63.281.250
Tambahan Pinjaman Bank 5 Ã
Rp 63.281.250 – 15.820.312,5 = Rp 47.460.937,5