Assalamualaikum Ww
Shobahul Khair Semua...
Sharing Renungan
Suatu kali seorang anak sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Hari
itu suasana sungguh meriah karena itu adalah babak final dan hanya 5 orang yang
masih bertahan, termasuk Dzafah. Sebelum pertandingan dimulai Dzafah menundukkan
kepala, mengangkat kedua tangannya, lalu memanjatkan doa. Pertandingan dimulai,
ternyata mobil balap Dzafah yang pertama kali mencapai garis finish. Tentu
Dzafah girang sekali menjadi juara.
Saat pembagian hadiah, ketua panitia bertanya, “Hai jagoan, kamu pasti tadi
berdoa kepada Allah agar kamu menang bukan?” Dzafah menjawab, “Bukan pak,
rasanya tidak adil meminta pada Allah untuk menolong mengalahkan orang lain.
Aku hanya minta pada Allah, supaya aku tidak menangis kalau aku kalah.” Semua
hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh
tepuk tangan yang memenuhi ruangan.
Permohonan Dzafah ini merupakan doa yang luar biasa. Dia tidak meminta Allah
mengabulkan semua harapannya, namun ia berdoa agar diberikan kekuatan untuk
menghadapi apapun yang terjadi dengan batin yang teguh.
Sering kali kita berdoa pada Allah untuk mengabulkan setiap permintaan kita.
Kita ingin Allah menjadikan kita nomor satu dan mengalahkan orang lain,
menjadikan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Kita meminta agar Allah
menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Tidak salah
memang, namun bukankah semestinya yang kita butuhkan adalah bimbingan-Nya dan
hikmatNya utk dpt mengerti rencana-Nya yang paling sempurna dalam hidup kita, terutama
saat kita mengalami "kegagalan dan kekalahan" ?
Seharusnya kita berdoa minta kekuatan untuk bisa menerima kehendak Allah yang
sempurna sebagai yang terbaik dalam hidup, sekalipun mungkin itu sangat tidak
menyenangkan bagi kita..
Berdoa utk menang itu biasa, tapi berdoa utk dpt mengerti kehendakNya saat kita
kalah itulah iman yang penuh ketaqwaan & keikhlasan,
Semoga bermanfaat
Sumber : anonim
0 komentar:
Post a Comment