"Ketika aku berumur lima tahun ibuku selalu berkata kepadaku bahwa kebahagiaan adalah kunci kehidupan..!!". "Ketika aku bersekolah, mereka bertanya kepadaku ingin jadi apa aku saat dewasa nanti. Aku menulis,'bahagia'. "Mereka berkata kepadaku Aku tidak memahami tugas yang diberikan, dan aku berkata kepada mereka bahwa mereka tidak memahami kehidupan." -John Lennon-
Faktanya bahwa sekolah lebih berfokus pada ketamakan, bukan kemurahan hati. Alhasil orang yang dihasilkan oleh Universitas lebih mementingkan hidupnya sendiri tanpa memikirkan bagaimana hancurnya hidup orang lain.
Ini bisa dilihat dari banyaknya orang ekonomi yang bekerja sebagai CEO menginginkan sedikitnya keluar modal tapi menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya alhasil gambut dibakar dan merambat terbakarnya hutan, membuat rakyat kecil menderita.
Seperti orang teknik lebih menggunakan akal dari pada hati alhasil yang penting untung meski jalannya salah pasti dianggap benar.
Kedokteran juga ketika melihat orang sakit tak punya uang pasti mereka bilang "Sudah pasrahkan saja pada yang diatas, tanpa sedikitpun dia berusaha untuk menyelamatkannya terlebih dahulu.
Kalo saja nilai-nilai spiritual ditanamkan dan diberikan secara seimbang dengan ilmu duniawi kepada semua anak-anak, pastilah mereka akan menggunakan akal dan pikiran mereka sesuai dengan fitrah sifat ketuhanan.
0 komentar:
Post a Comment